Arsip | Oktober, 2011
25 Okt

“Dalam mengerjakan suatu hal, sangatlah penting bagi kita untuk memikirkan kemungkinan terburuknya,
karena kita tidak tahu kapan kemungkinan terburuk itu akan datang menghampiri.
Dengan mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk, kita telah  mempersiapkan diri untuk menghadapi yang terburuk.”

-Indra Prasetyo-

25-10-11

INGATLAH AKU

24 Okt

Ketika kau terpuruk dalam kesedihan,

aku akan datang menghampiri,

senantiasa berada disampingmu,

untuk hapus segala kepedihan yang menyelimuti hatimu.

 

Ingatlah aku disaat kau menangis,

aku akan datang sebagai malaikat untuk menghapus sedihmu,

dan menggunakan jemari tanganku tuk menghapus air matamu.

 

Pejamkan matamu,

bersandarlah dibahuku,

dan menangislah dipelukanku.

 

Jika itu dapat menghapus kesedihanmu,

jika itu dapat menenangkanmu,

aku akan melakukannya untukmu.

 

Disaat kau dalam kesendirian,

aku akan datang menemanimu,

menghapus segala sepi yang melanda dirimu.

dan membawakan cinta tuk menemani hari-harimu yang sepi.

 

Bukalah jendela hatimu dan lihatlah keluar,

aku menunggumu,

terus menunggu ditaman hatimu.

 

24-10-11

UANG

23 Okt

Tanpamu hidup ini akan terasa berat.

Tanpamu aku tidak akan kuat memikul beban kehidupan.

 

Bukan hanya barang,

ataupun hanya sekedar jasa manusia yang bisa aku beli dengan uang.

 

Persahabatan,

hukum,

dan agama,

bisa kubeli denganmu, uang!

Semuanya bisa aku dapatkan denganmu.

 

Kau menjadi penutup mulut manusia tak berdosa,

yang berusaha mengungkap aib manusia-manusia gila.

 

Kau hanyalah lembaran kertas busuk bernominal,

dan kepingan logam tua yang berkarat, 

tapi kau bisa membeli dunia ini.

 

Kau ibarat Tuhan bagi mereka yang gila.

Kau dipuja,

dan diagungkan oleh manusia-manusia serakah.

 

Kau bisa membuat manusia buta,

kau bisa membuat manusia besar kepala.

 

Manusia bersaing untuk mendapatkanmu,

manusia bisa saling membunuh hanya karena memperebutkamu.

 

Uang,

uang,

uang

Kau bisa membuat kami gila, Uang!

 

21-10-11

SATU SENTUHAN MENGHANCURKAN SEGALANYA

22 Okt

Sebuah kerikil yang begitu kecil,

ternyata bisa lebih menyakitkan daripada batu sebesar gedung bertingkat sekalipun.

 

Sebuah kerikil yang hampir tak dianggap,

ternyata bisa membuat aku terjatuh,

dan mengirimku ke dalam lembah keterpurukan.

 

Menggoreskan luka yang amat pedih,

membekas dan tidak akan pernah hilang.  

 

Sakit bukan kepalang.

 

Penyesalan memang datang diakhir,

aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi,

dan hanya bisa menyesali kebodohan diriku yang sangat mendasar.

 

Semua yang telah direncanakan matang,

semua yang telah ku lakukan dengan penuh perjuangan,

semua hilang,

hilang,

hilang,

dan hilang,

hanya karena sebuah “sentuhan” yang tidak ku laksanakan.

 

Andai waktu bisa diulang kembali,

mungkin aku akan memperbaikinya

dan tidak akan menyia-nyiakannya.

 

Oh Tuhan,

tolonglah hamba-Mu ini.

 

22-10-11

UJIAN PERTAMA

18 Okt

Menghadapimu aku begitu gugup,

segugup mendekati wanita yang aku kagumi.

 

Keringat bercucuran,

pikiran tak karuan.

Jantung berdegup kencang,

pusing bukan kepalang.

 

Aaaa…

Kau membuatku panik!

 

Tangan bergetar tiba-tiba saat ku memegang pena,

ketika ku mencoba menggoreskan tinta pena di atas lembaran penentuan,

tuk menuangkan segala materi yang telah kuterima.

 

Apa yang harus aku lakukan?

ku tidak tahu harus berbuat apa.

 

Semua yang telah ku pelajari semalam,

hilang seketika,

entah pergi kemana.

 

Aku termenung,

berusaha mencari jalan keluar untuk melewati semuanya.

Menundukan kepala sejenak dan berdo’a.

Oh Tuhan, berilah jalan keluar.

 

18-10-11

16 Okt

“Sejauh apapun orangtua kita sekarang berada,
sesungguhnya mereka berada sangat dekat dengan kita dan selalu bersama kita,
seperti kita dan bayangan kita”.

-Indra Prasetyo-

16-10-11

TERAKHIR BERTAHAN

14 Okt

Sejak mentari menyapa bumi,

semua segera bergegas untuk memulai rutinitas.

 

Tak kenal waktu,

mereka terus beraktivitas hingga malam datang.   

Tak kenal lelah,

mereka terus berusaha dan berjuang.

 

Hingar bingar suara manusia terus terdengar tiada hentinya.

Jutaan manusia berlalu lalang kesana kemari tak ada habisnya.

Suasana kota begitu ramai,

terasa penuh sesak bak lautan manusia.

 

Ketika matahari mulai pulang keperaduan,

disaat semua bergegas tuk kembali ke peristirahatan,

hanya kami yang masih bertahan.

 

Tiada seorangpun yang mampu melewatinya,

karena hanya kami yang masih tersisa.

 

Disaat yang lainnya telah menuju alam mimpi,

kami masih tetap disini,

terus beraktivitas hingga pagi menyapa kami.

 

Hanya ada kami disini,

karena kamilah yang terakhir bertahan.

 

14-10-11

9 Okt

“Kita lebih baik menjadi yang tidak diunggulkan tetapi bisa membuat perubahan meskipun itu hanya sebuah perubahan kecil,
daripada menjadi yang diunggulkan tetapi tidak bisa mempertanggung jawabkan segala kepercayaan yang telah diberikan orang lain kepaa kita”.

-Indra Prasetyo-

09-10-11

6 Okt

“Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah kebahagiaan yang didapatkan dengan cara yang berat dan penuh perjuangan.
Semua orang di dunia ini pasti menginginkan kebahagiaan, tapi sebagian dari mereka hanya menginginkan kebahagiaan tanpa mau bersusah payah dan berjuang untuk mendapatkannya.
Kebahagiaan yang didapat dengan cara instan akan terasa jauh berbeda dengan kebahagiaan yang kita peroleh dengan sebuah perjuangan.
Kita akan mendapatkan kepuasan tersendiri jika kebahagiaan yang kita dapat adalah hasil dari jerih payah kita sendiri”.

-Indra Prasetyo-

06-10-11

AKU RINDU

5 Okt

Telah lama kita tak bertemu,

telah lama pula aku tak bersama kalian,

karena kini aku tengah mencari ilmu,

kita pun terpisahkan.

 

Dari hari ke hari,

aku mulai merasa lelah,

dengan segala hal yang bertubi-tubi datang menghampiri,

yang selalu membayangi tiap jengkal kehidupanku.

 

Disaat seperti ini aku mulai terpuruk,

jatuh ke dalam lembah kebosanan yang amat dalam,

tapi tak tahu kemana aku harus mencari pertolongan.

 

Jika dahulu aku bisa menceritakan segala hal kepadamu,

tapi kini aku tidak bisa,

karena kita berada ditempat yang berbeda.

 

Aku rindu dengan kehidupanku yang dulu,

saat menjalani hidup bersama mereka,

dan merasakan hangatnya pelukan keluarga.

 

Seharusnya disaat seperti inilah mereka bisa menolongku,

mengangkatku dari dasar lembah kebosanan,

dan membawaku menuju gerbang semangat.

 

Tapi semua itu hanya bisa tersimpan dalam angan,

karena tak bisa terwujud dan menjadi kenyataan,

telah begitu lama aku tak bertemu dengan kalian,

aku rindu.

 

05-10-11