Telah ku bersiap,
sejak sekian lama berfikir ini itu demi hari minggu.
Satu persatu tersusun rapi dalam buku catatan perjalanan.
tiada yang terlewat terjadwal rapi dalam memori
Ketika mentari minggu menghampiri,
ketika itu mendung menyelimuti senyumnya yang berseri,
menjadi sebuah pertanda akan hadirnya minggu kelabu.
Tiba saatnya ku buka satu persatu buku perjalan hari minggu,
lembaran awal berlumur tinta hitam pena yang tersapu air entah dari mana.
Tak sedikitpun kata-kata disitu dapat terbaca,
hilang tenggelam berlumur hitamnya minggu
Halaman itu Terlewati begitu saja,
tanpa adanya centrang keberhasilan,
membuta selamanya tidak akan ada yang bisa membaca dan mengungkapnya.
Lumuran tinta hitam itu,
menghunus dalam melukai minggu
Mengiris Minggu pagi,
menggores minggu siang,
melukai minggu sore,
dan memekatkan minggu malam membunuh satu buah minggu
Tiada satu pun terlaksana,
hilang tersapu hitamnya minggu.
Indra Prasetyo
Minggu, 27-10-14, 23.59